Teknik Menghadapi Audiens Cenderung Pasif

Anda ingin persentasi anda berjalan dengan lancer dan lebih interaktif, jika anda ingin bertanya kepada audiensi anda, “apakah ada hal yang ingin ditanyakan?” lalu semuanya diam, dan hening. Lalu apa yang harus anda lakuakan?

Tentunya sebagai orang yang berkutat dalam ranah publik, anda menginginkan bahwa setiap persentasi yang anda lakukan berjalan dengan lebih interaktif. Ada dua hal yang dapat menjadi indicator sebuah persentasi dapat dikatakan interaktif, yaitu: Ada pertanyaan yang ditujukan kepada audiens dan ketika anda mengajukan pertanyaan audiens juga merepons dan menjawab.

Tapi pada kenyataannya, sering niat anda yang menginginkan persentasi yang anda lakukan lebih interaktif tidak mendapatkan sambutan yang hangat dari para audiens. Audiens tetap tidak merespon yang anda tanyakan dan tetap pasif. Berikut ini adalah penyebab kenapa audiens cenderung pasif, yaitu:

Pertama, kecenderungan pola pikir di masyarakat kita bahwa setiap ada yang bertanya dan menjawab, mereka sering dianggaps sebagai orang yang sombong, sok tahu atau sebaliknya mereka yang bertanya dianggap orang yang kurang pandai dan lama menangkap sebuah informasi. Hasilnya orang yang bertanya atau menjawab menjadi ragu. Kedua, audiens memang belum memiliki pertanyaan yang cocok untuk ditanyakan atau jawaban yang sesuai. Mereka membutuhkan waktu yang lebih lanjut.

Berikut adalah teknik untuk mencairkan suasana dan membuat para audiens lebih berani dan siap untuk bertanya atau menjawab: gunakan Teknik Discuss dan teknik Debrief. Teknik ini sangat mudah untuk diterapkan dan hasilnya sangat efektif. Anda nanti bisa mengalami sendiri bagaimana pertanyaan dan jawaban dari audiens dengan mudah bermunculan setelah anda menggunakan teknik ini, berikut langkah-langkahnya:

  1. Buat audiensi berpasangan untuk berdiskusi.

Setelah anda melontarkan pertanyaan kepada audiens, yang harus anda lakukan adalah meminta kepada para audiensi membuat kelompok atau pasangan untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang anda lontarkan tersebut. Tujuan dari langkah ini adalah untuk membuat para audiens memiliki waktu untuk memikirkan pertanyaan terlebih dahulu. Jikapun mereka tidak mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut, mereka masih memiliki teman diskusi yang bisa membantu.

  1. Minta perwakilan pasangan tersebut untuk bertanya dan menjawab.

Setelah memberikan waktu diskusi yang cukup, sekarang anda tinggal meminta kepada perwakilan kelompok atau pasangan untuk menyampaikan hasil diskusi mereka. Mereka akan lebih berani untuk menyampaikannya, karena sekarang mereka bukan seorang lagi  melainkan mereka adalah perwakilan dari kelompok mereka. Kekhawatiran akan dianggap sok tahu, sombong atau tidak pandai otomatis akan menghilang dengan sendirinya.

Teknik Discuss dan teknik Debrief ini selain efektif untuk merespon audiens yang cenderung pasif. Dan juga sesuai digunakan untuk meriview materi. Setelah anda selesai memaparan materi anda mintalah audiensi mendiskusikan tentang materi yang telah anda sampaikan tersebut. Dan setelah itu anda minta mereka untuk memaparkannya.

 

 

Source:

David Pranata, Speak With Power, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2016.

 

← Prev Post Back to Blog Next Post →