Pernahkah tebayang oleh anda bahwa anda akan mengadakan persentasi di sebuah tempat. Dan ketika anda sudah mulai bersiap-siap untuk persentasi, ketika anda menebarkan pandangan kepada calon audiens dan ketika anda melihat ke arah audiens, yang anda lihat banyak di antara audiens tersebut adalah senior anda. Seketika yang anda rasakan adalah rasa gugup. Hal ini anda diibaratkan dengan kondisi yang sangat darurat.
Lalu, hal apa yang akan anda lakukan ketika hal yang demikian terjadi dan bagaimana cara menghadapi situasi seperti ini? Berikut ulasannya:
Pertama, tingkatkan kredibilitas anda. Anda bisa meningkatkan kredibilitas dan rasa percaya diri anda denga dua hal berikut:
- Perhatikan penampilan anda.
Kebanyakan orang membentuk kesan pertama terhadap seseorang dari penampilannya. Jadi, pastikan penampilan anda sesuai, berpakaian yang rapilah. Dengan penampilan yang rapi maka yang terpikir di benak audiens untuk pertama kalinya anda sebagai pembicara yang memiliki kredibel.
- Lakukan pekerjaan rumah anda
Perkerjaan rumah anda tidak lain adalah persiapan yang matang. Apalagi di hadapan audiens yang lebih senior dan berpengalaman, berarti anda harus lebih keras lagi dalam mengerjakan pekerjaan rumah anda. Lakukan riset tentang topik anda, kutip pendapat dan opini dari beberapa pakar dan dukung poin-poin yang akan anda sampaikan dengan data yang kuat.
Dengan melakukan hal yang demikian anda akan menunjukan kepada audiens bahwa anda telah melakukan dan telah benar-benar mengerjakan pekerjaan rumah anda. Dengan mengutip data dari pakarnya berarti anda sedang meminjam kredibilitas mereka yang akan membuat audiensi lebih percaya dengan anda.
Kedua, buatlah audiensi menyukai anda. Selain membangun kredibilitas, anda juga bisa melakukan hal lain yaiyu memenangkan dulu hati audiens. Anda bis melakukan hal tersebut dengan membuat audiens menyukai anda. Like ability adalah salah satu aset yang berguna jika anda adalah seorang presenter atau pembicara.
Satu cara yang bisa anda gunakan untuk membuat audiens menyukai anda adalah dengan mengadakan interaksi yang lebih sering dengan mereka. Tanyakan pendapat mereka, buatlah mereka bisa memberikan opini mereka dan ajaklah audiens yang lain untuk memberikan tepuk tangan untuk pendapat yang tepat atau yang bagus. Dengan cara yang demikian, audiensi merasa lebih diperhatikan, bukan kita cenderung merasa lebih peduli jika apa yang dibahas adalah ide dan pendapat kita sendiri.Anggaplah audiens anda sebagai teman anda, pedulilah kepada mereka, maka niscaya mereka akan menyukai anda dan akan mendengar persentasi yang anda sampaikan
Source:
David Pranata, Speak With Power, Jakarta: Elex Media Komputindo, 2016.