Perbaiki memori supaya Anda bisa mengingat dialog.
Mulailah dengan bagian kecil dalam naskah, hafalkan area yang melibatkan emosi. Sempurnakan dialog dengan mengulang dan mengingat visual yang disajikan dalam kata-katanya. Terus hafalkan sampai Anda berhasil menyempurnakan seluruh adegan.
Berlatihlah memperjelas suara.
Oleh karena penonton duduk berbaris, Anda harus mengucapkan setiap kata dengan jelas dan lantang. Hindari rokok, alkohol, dan substansi apa pun yang dapat mengeringkan pita suara dan menghalangi performa Anda
Belajarlah mengucapkan berbagai dialek.
Anda bisa berlatih dengan mengucapkan kata-kata dalam suara dan aksen berbeda supaya kemampuan Anda sebagai aktor makin beragam. Jika bisa, tonton video orang yang berbicara dalam dialek yang Anda pelajari untuk melihat bagaimana gerak mulut mereka ketika mengucapkan kata-kata.
Salurkan emosi ke dalam peran.
Pelajari naskah dan tentukan emosi utama dalam adegan tersebut. Apa pun yang seharusnya dirasakan oleh tokoh yang Anda perankan, pastikan performa Anda menyampaikan emosi itu. Misalnya, jika tokoh Anda bersedih, suara Anda mungkin harus lebih pelan, dengan hanya sedikit gerakan tangan dibanding tokoh yang sedang bersemangat.
Latih keahlian di atas panggung.
Mulailah belajar menampilkan emosi di seluruh wajah dan menggunakan gestur supaya penonton memahami apa yang dirasakan oleh tokoh Anda. Latih keahlian lain, seperti menari, menyanyi, dan koreografi supaya Anda punya keterampilan yang lebih lengkap dan mampu menjawab tantangan peran.