Pengetahuan Dasar Akting (Bag. II)

Pada minggu lalu kita membahas  modal-modal dasar acting, Modal tersebut diatas tidak akan berarti apa-apa, apabila anda tidak melatihnya secara terus menerus dan berkesinambungan. Untuk melatihnya tidak perlu waktu atau tempat yang khusus. Anda bisa melakukannya dalam kehidupan sehari-hari,misalnya anda mau melatih :

KONSENTRASI : Bacalah berita disurat kabar atau menonton sinetron di televisi atau menonton film di bioskop kemudian ceritakanlah kembali secara rinci berita atau apa yang telah anda baca atau tonton tersebut, atau kalau kita sedang makan rasakanlah makanan yang dimakan, asinnya, manisnya, pedasnya dsb, dan jangan makan sambil baca Koran karena konsentrasi anda akan terpecah antara rasa makanan dan berita di Koran.

IMAJINASI : Anda mungkin pernah melihat anak kecil main mobil – mobilan, atau main rumah-rumahan,mungkin anda sendiri pernah melakukannya, anak kecil itu sedang menggunakan imajinasinya. Cobalah latih imajinasi anda dengan kegiatan yang disesuaikan dengan usia anda misalnya apa yang anda lakukan kalau anda menjadi bintang film terkenal, atau profesi lainnya.

INGATAN EMOSI : Ingatlah secara detail kejadian-kejadian yang telah anda alami, baik yang menyedihkan atau yang menyenangkan atau menjengkelkan/menyebalkan dsb.

OBSERVASI/PENGAMATAN : Salah satu tugas kita yang penting lainnya apabila anda ingin menjadi seorang aktor adalah observasi Sebagai seorang aktor yang kerjanya memerankan berbagai macam karakter manusia tentunya observasi ini menjadi sangat penting.

Observasi bisa kita lakukan setiap hari mulai dari lingkungan terdekat misalnya mengamati tukang sayur, Pengemis, tukang rokok atau tetangga yang konglomerat.

Semakin banyak manusia yang anda amati akan semakin mudah anda memasuki sebuah peran.

MOTIVASI : Setiap gerakan dari tubuh kita pastilah berawal dari motivasi, apabila lapar pasti anda akan bergerak/berjalan kedapur untuk mencari makanan yang bisa dimakan, apabila sedang berjalan -jalan di Mall kemudian melihat baju yang anda senangi, pastilah anda akan mendekati baju tsb untuk menyentuh lalu mencobanya. Begitu juga jika anda membenci seseorang pastilah anda akan menjauhi orang itu.

Jadi setiap gerakan ataupun gerak gerik yang ada dalam adegan sebuah sinetron pastilah mempunyai motivasi.

PENAFSIRAN SCENARIO : Setelah mendapatkan scenario dari Sutradara janganlah langsung dihafal, tapi bacalah berulang-ulang sampai anda mengerti benar isi ceritanya, setelah itu bacalah adegan demi adegan sampai anda mengerti maksud dari adegan itu, tahap terakhir baru menghafalnya.

Apabila anda tidak mengerti konsultasikan dengan sutradara, anda tidak usah malu bertanya pada sutradara karena sudah menjadi tu gas sutradara untuk membuat pemainnya mengerti apa yang akan dimainkannya. Bekerjasama / kerja kolektif adalah inti dari produk di sebuah sinetron.

EMOSI : Seorang aktor haruslah peka emosinya, setelah anda memutuskan untuk menjadi seorang aktor, sifat ” cuek ” atau sikap tidak perduli harus anda tinggalkan.

Mulai sekarang latihlah emosi anda setiap hari sehingga menjadi benar-benar peka. Bukankah kita akan memainkan berbagai macam emosi ?.

Cobalah rasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya ketika melihat pengemis bagaimana kalau anda menjadi pengemis itu apa yang anda rasakan ?, atau anda melihat orang tua meninggal tertabrak bis kota, bagaimana kalau dia itu adalah orang tua anda ?

Emosi adalah inti dari akting, kalau anda berakting tanpa emosi anda akan seperti robot.

PENGHAYATAN : Adalah perpaduan dari kesemua unsur-unsur diatas, umpama semangkok bakso yang terbuat dari berbagai bumbu yang disatukan menjadi suatu hidangan yang lezat untuk dimakan, namun apabila bumbu tersebut ada yang kurang misalnya kurang garam, maka bakso tersebut akan terasa hambar.

Begitu juga dengan akting, apabila salah satu unsur diatas ada yang kurang maka akting anda akan kurang sempurna akan terlihat dibuat-buat, over acting atau datar tanpa ekpresi.

Source: kompasiana.com

 

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →