Memanfaatkan Kecemasan Untuk Menghasilkan Presentasi Yang Luar Biasa

Pertama, Berpikir positif. Bicaralah pada diri sendiri secara positif. Saat muncul satu pikiran negatif di kepala kita, cari beberapa pikiran positif untuk melawannya sehingga pikiran negatif itu akan kalah, misalnya dengan mengatakan:
“Saya pasti bisa menyampaikannya dengan baik.”
“Ini adalah kesempatan bagi saya untuk menyampaikan pesan atau ide pada orang lain.”

Kedua, Lakukan persiapan yang baik. Persiapan yang baik membuat kita bisa menyampaikan presentasi lebih baik. Jangan pernah hanya memiliki bahan apa adanya dan berbicara tanpa menguasai apa yang disampaikan. Kita dapat menggunakan formula 5W+1H dalam persiapan:

  • Who is my public? Siapa dan berapa orang publik yang akan berbicara dengan saya atau yang akan hadir? Pemahaman akan publik akan mempermudah kita dalam menyiapkan materi. Seperti yang akan dibahas dalam modul selanjutnya di buku ini, memahami publik akan menentukan gaya bahasa yang kita gunakan, cara menyampaikan pesan yang kita lakukan, contoh-contoh yang kita berikan, bahkan cara berbusana kita saat PS.
  • What is my topic about? Apa yang akan saya sampaikan? Tidak hanya mempelajari isi presentasi yang kita berikan, pelajari juga halhal yang berhubungan dengan materi untuk menambah wawasan. Pengetahuan akan banyak hal tentang topik membuat kita menjadi lebih percaya diri, membuat kita lebih yakin saat memberikan contoh atau menjawab pertanyaan publik. Kita bahkan dapat mengulang pesan dengan kalimat yang berbeda bila kita melihat tatapan bertanya atau kebingungan di wajah publik saat kita menyampaikan presentasi kita.
  • Why should I talk about it? Mengetahui alasan mengapa topik harus disampaikan/dibicarakan. Jangan berhenti di satu kali pertanyaan „mengapa‟, usahakan gali lebih dalam alasan mengapa kita berbicara agar menemukan inti permasalahannya. Dengan demikian kita dapat lebih menjiwai apa yang hendak kita sampaikan. Kekhawatiran akan pertanyaan-pertanyaan yang mungkin diajukan publik juga akan berkurang karena kita telah memikirkan kemungkinan munculnya pertanyaan tersebut. Misalnya: Mengapa saya mempresentasikan produk ini? Agar konsumen mengetahui produk perusahaan. Mengapa mereka harus mengetahui produk saya? Agar konsumen mengetahui kelebihan produk perusahaan dibandingkan dengan produk pesaing. Mengapa mereka harus tahu kelebihan produk perusahaan? Agar mereka beralih ke produk yang ditawarkan. Mengapa mereka harus beralih ke produk perusahaan? Agar produk perusahaan banyak terjual dan perusahaan memperoleh laba, dan seterusnya.
  • When? Kapan saya bicara dan berapa banyak waktu yang saya miliki? Dengan mengetahui kapan kita bicara, kita dapat menyiapkan segala sesuatu sebelum waktunya. Selain itu, Anda punya waktu untuk latihan. Mengetahui jumlah waktu yang diberikan untuk berbicara juga penting agar kita dapat menyampaikan pesan secara efektif dalam batas waktu yang diberikan. Bila kita memiliki materi yang membutuhkan waktu 20 menit untuk presentasi padahal kita hanya memiliki 5 menit, kita berisiko akan tidak dapat memberikan pesan secara utuh dan memberikan kesimpulan yang mengesankan publik.
  • Where? Di mana saya bicara? Bicara di lingkungan tempat kita sudah biasa berada tentunya lebih nyaman dibandingkan dengan bicara di tempat yang baru pertama kali kita kunjungi. Ketahui di mana dan bagaimana suasana serta pengaturan ruang tempat kita bicara. Dengan mengetahui tempat terlebih dahulu, setidaknya membuat kita menjadi lebih tenang. Bila kita diminta berbicara di tempat yang belum kita ketahui letaknya, sebaiknya cari tahu cara menuju tempat tersebut hingga kita bisa sampai ke lokasi public speaking tepat pada waktunya. Di kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, kemacetan lalu lintas sudah menjadi pemandangan seharihari hingga kita perlu menghitung lebih seksama waktu yang dibutuhkan menuju lokasi serta jalan tercepat menuju tempat tersebut.
  • Terakhir, How? Bagaimana membuat presentasi/pidato saya menarik? Dengan mempertimbangkan hal-hal di atas, kita dapat melakukan riset dan mengumpulkan informasi yang dapat mendukung presentasi dan pengetahuan kita tentang materi. Setelah itu, kita dapat mengatur susunan penyampaian yang menarik dan mudah dimengerti publik. Gunakan alat bantu visual yang diperlukan guna mendukung presentasi secara keseluruhan dan berikan contoh-contoh dan ilustrasi yang menarik membuat presentasi kita lebih mudah dimengerti. Misalnya saja, kita dapat memasukkan cuplikan film atau foto yang dapat memperkuat narasi kita akan sebuah hal. Kita juga dapat memasukkan gambar atau tabel untuk memperkuat statistik yang kita sampaikan.

Ketiga, Lakukan latihan dengan baik

Kita dapat melakukan hal di bawah ini.

  • Latih cara menyampaikan, mulai dari pembukaan untuk mencairkan suasana, isi sampai penutup. Latihan sebelum public speaking akan menghasilkan public speaking yang berkualitas.
  • Untuk hal-hal yang sulit sebaiknya dilatih dengan diucapkan, jangan hanya berlatih dalam benak. Sering kali bila kita bicara dalam hati terasa sudah lancar dan bisa, tapi pada waktu berhadapan dengan publik sering kali kita menjadi gugup dan salah mengucapkan. Untuk itu, latihanlah dengan mengucapkan kata-kata yang ingin disampaikan, terutama kata yang panjang seperti „personifikasi‟ atau dalam bahasa lain seperti deliverability.
  • Latih cara menggunakan alat bantu visual yang akan digunakan, misalnya bila kita menyiapkan alat peraga, ucapkan kalimat sambil menunjukkan alat peraga atau melakukan demo.
  • Latih sesi tanya-jawab. Pelajari segala pertanyaan yang mungkin terjadi dan latihlah bagaimana menjawabnya dengan sopan.

Keempat, Lakukan yang terbaik, bukan sempurna

Salah satu kesalahan orang pada waktu melakukan presentasi, berpidato atau berbicara adalah mereka menganggapnya sebagai suatu tampilan bukan sebagai seni dalam berkomunikasi. Sekali kita berpikir bahwa apa yang kita lakukan adalah sebuah seni maka dapat disampaikan dengan cara kita dan akan terdengar indah. Kesalahan kecil yang mungkin terjadi adalah manusiawi.

Kelima, Jangan bandingkan diri dengan orang lain

Membandingkan diri dengan orang lain dan berusaha meniru gayanya, terutama orang yang sudah punya jam terbang PS tinggi, hanya akan memberi beban mental tambahan.

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →