Akting adalah salah satu jenis keterampilan dan penguasaan yang harus melalui pelatihan. Semua orang normal sebenarnya bisa menjadi aktor. Syaratnya, berniat sungguh-sungguh dan mau berlatih. Latihan-latihan berikut ini dapat kalian laksanakan untuk melatih kemampuan bermain drama.
Calon aktor perlu membaca puisi dengan suara lantang di depan temantemannya. Manfaatnya, untuk melatih vokal supaya terbiasa melakukan perubahan nada suara sebagai akibat adanya perubahan perasaan dalam berbagai situasi. Perubahan nada suara akibat perubahan perasaan itu tentu saja akan disertai perubahan ekspresi wajah. Mungkin dengan tidak terasa akan disertai pula gerakan anggota tubuh terutama tangan.
Dengan cara begitu, calon aktor dapat mengspresikan perasaan tokoh yang akan dimainkannya melalui suara, ekspresi wajah, dan gerakgerik tubuh dengan penuh penghayatan. Selain itu, membaca puisi di muka teman-teman juga berguna untuk membiasakan diri tampil di muka umum.
Calon aktor menirukan gerakan khas macam-macam binatang. Bila menirukan kera, gerakan anggota tubuhnya, ekspresi wajahnya, dan suaranya harus seperti kera. Kalau membaca puisi mengutamakan latihan olah vokal, maka menirukan binatang ini sasaran utamanya olah gerak. Olah gerak ini tentu sangat bermanfaat bagi aktor untuk melakukan gerak-gerik (akting) di panggung memerankan tokoh yang dipercayakan kepadanya.
Calon aktor mencoba menirukan orang yang sudah dikenalnya. Lebih baik lagi kalau orang yang ditirukan itu juga sudah dikenal oleh teman-temannya.
Kalau temannya bisa menebak orang yang ditirukan, berarti cara menirukannya sudah baik. Kemampuan menirukan ini amat penting, sebab apa yang dilakukan aktor di panggung sebenarnya menirukan tokoh yang diperankannya.
Calon aktor mencoba tertawa terus-menerus sampai benar-benar bisa tertawa kalau ia ingin tertawa. Demikian pula calon aktor perlu mencoba menangis seolaholah dia sedang mengalami hal yang menyedihkan.
Demikian pula calon aktor perlu mencoba seolah-olah sedang marah, putus asa, menyerah, atau yang lain. Dengan latihan seperti ini, diharapkan kelak dapat dimanfaatkan untuk memerankan tokoh yang sedang bersedih, marah, dan lain-lain.
Calon aktor mencoba berdialog. Mula-mula, dialognya bebas tanpa naskah, seolah-olah sedang memerankan tokoh tertentu dalam drama.
Nah, kalau sudah lancar, calon aktor mencoba berdialog dengan membaca naskah. Naskah drama harus dibaca berulang-ulang silih berganti dengan lawan mainnya. Kemudian, naskah itu dihafalkan.
Bila sudah hafal, mencoba mempraktikkan berdialog tanpa naskah. Pada awalnya, dialog itu diperagakan tanpa gerakan. Setelah lancar, baru disertai gerakangerakan, ekspresi wajah, dan anggota tubuh. Hasilnya didiskusikan, mana yang sudah baik dan mana yang perlu diperbaiki.
Gerak kerja panggung ini harus dipelajari dan dilatih berulang-ulang. Misalnya, makan dengan tangan (tanpa sendok dan garpu) sambil duduk bersila dan mengobrol santai, makan dengan garpu dan pisau, minum langsung dari botol, dan lain-lain.
Calon aktor juga harus berlatih berjalan terpincang-pincang karena kakinya sakit, berjalan terhuyung-huyung karena mabuk, berjalan mengendap-endap karena takut ketahuan, dan lain-lain.
Latihan seperti ini harus dilakukan dengan sungguh-sungguh supaya calon aktor dapat melakukannya dengan sempurna seperti yang dikehendaki naskah. Sebab, kalau sudah dipraktikkan di panggung tidak dapat diulang atau diperbaiki.
Calon aktor mencoba bermain drama. Naskah yang dimainkan tentu dipilih naskah yang sederhana dan tidak panjang. Calon aktor menghafalkan dialog tokoh yang diperankan dan membayangkan akting yang akan dilakukannya.
Dari mana dia muncul, bergerak ke mana, dialog apa yang diucapkan, bagaimana mengucapkannya (pelan atau keras), bagaimana ekspresi wajah, dan gerakan anggota tubuh semua dibayangkan. Setelah itu, dipraktikkan dalam permainan drama.
Source: www.pelajaransekolah.net