Jenis-Jenis Dialog

Prolog

Pengarang drama biasanya mecoba menghantarkan kisahnya dalam satu atau beberapa keterangan. Kata lain dari prolog adalah pndahuluan atau peristiwa pendahuluan. Fungsi dari prolog berguna untuk menerangkan dan membeberkan situasi. Prolog disusun bertujuan untuk membangkitkan minat pembaca terhadap isi dalam sebuah tulisan (novel), atau minat penonton (jika dalam sebuah pertunjukan drama/teater) yang sering berisi sinopsis lakon, pengenalan para okoh, serta konflik- konflik yang akan terjadi dalam cerita tersebut.

Epilog

Epilog yang merupakan bagian penutup pada karya sastra penting sebagai bekal bagi pembaca/penonton agar mampu mengambil hikmah dari konflik-konflik dalam cerita serta penyelesaiannya, dan biasanya akan muncul kalimat bijak dalam epilog tersebut

fungsi dari Epilog adalah menyampaikan inti dari cerita, hikmah, atau komentar atas cerita yang baru saja disajikan. Selain sebagai penutup, epilog juga berfungsi untuk menegaskan pesan-pesan moral, tatanilai, maupun refleksi hidup dan kehidupan yang diceritakan.

Soliloquy

Pernahkah Anda melihat seseorang berbicara dengan dirinya sendiri dalam kehidupan Anda sehari-hari? Kira-kira semacam itulah yang disebut monolog. Kalau Anda menonton sinetron, tiba-tiba salah satu aktor berbicara sendiri atau berbicara dengan tatapan langsung ke layar kamera? Itu juga merupakan monolog. Soliloquy adalah percakapan yang dilakukan oleh tokoh tunggal kepada dirinya sendiri. Soliloquy bisa berbentuk percakapan dengan dirinya sendiri dalam cermin, atau percakapan yang berbunyi dalam hati yang berkata pada diri sendiri.

Monolog

Monolog pada dasarnya adalah percakapan atau pidato panjang yang disajikan oleh karakter individu yang ditujukan kepada pemain lain atau penonton. Monolog dapat dipentaskan secara tersendiri.

 

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →