Bentuk teater  Teater Tradisional Ludruk dan Lenong

 

Ludruk

Ludruk merupakan teater tradisional yang berkembang di Jawa Timur, ludruk memiliki keunikan yaitu semua pemainnya laki-laki, sehingga tokoh cerita perempuan yang memerankan seorang laki-laki. Ludruk befungsi sebagai hiburan, pertunjukkan, maupun penerangan. pola penyajian ludruk hampir sama dengan ketoprak yaitu

  1. Bagian awal pertunjukkan meliputi: patalun (lagu/gending awal sebagai simbol akan segera dimulai pertunjukkan ludruk), tari ngremo (tari untuk menyambut tamu).
  2. Bagian inti pertunjukkan meliputi: prolog (pemaparan cerita dan pelaku), adegan 1, adegan 2, konflik 1, pelawak, klimaks cerita, akhir cerita.
  3. Bagian akhir pertunjukkan, merupakan ucapan terima kasih kepada Tuhan, dan semua penonton atas selesainya pertunjukkan ludruk.

Sumber cerita yang digunakan bersumber pada sejarah perjuangan, legenda, babad, dan cerita carangan (yaitu cerita yang dibuat sendiri oleh penulis naskah dikait-kaitkan dengan kehidupan manusia dan lingkungannnya).

Lenong

Lenong merupakan teater tradisional yang berkembang di Jawa Barat khususnya masyarakat Sunda dan Betawi. Pemain lenong terdiri dari laki-laki dan perempuan, teater tradisi lenong banyak digemari oleh masyarakat pendukungnya. lenong banyak disajikan saat untuk acara pesta pernikahan, sunatan , maupun untuk syukuran yang diselenggarakan masyarakat Sunda atau Betawi. Sumber cerita bersumber pada sejarah, legenda, babad, maupun cerita buatan penulis naskah.

 

Source:

Darpo, Seni Teater

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →