7 Tips Tidak Takut Bicara di Depan Publik

Persiapan Matang

Kenali audience-mu dan sesuaikan dengan pesan yang ingin kamu sampaikan. Pelajarilah demografik audience (contoh: profesi, cara berpakaian, tingkat pendidikan). Kemas presentasimu agar sesuai dengan kebutuhan mereka. Orang cenderung  untuk mengingat hanya 3-4 poin dalam suatu presentasi, maka dari itu fokuslah poin mana yang ingin kamu tanamkan di benak audience.

Humor

Buatlah lelucon tentang situasi yang kamu anggap lucu, bahkan tentang dirimu sendiri. Tapi ingat, jangan pernah membuat lelucon tentang para audience. Lelucon sering membantu mencairkan suasana, tapi berhati-hatilah, satu lelucon “garing” bisa membuat keseluruhan performance-mu hancur. Walau ada kasus di mana keseriusanlah yang membuat acaramu sukses. Maka dari itu tingkatkanlah awareness kalian dalam setiap situasi.

No Apologies

Jangan pernah membuka presentasi dengan permintaan maaf. Seperti, “Maaf jika suara saya kecil, saya sedang pilek”. Hal ini akan membuat audience mengira kamu sedang mencari alasan jika penampilanmu kurang baik.

Perhatian

Dapatkan dan jaga perhatian audience. Bantuan visual adalah salah satu cara mendapatkan perhatian mereka, karena presentasi menggunakan gambar atau video akan lebih mudah dicerna oleh audience.

Jangan Diam Saja

Bergeraklah, jangan berdiri diam di satu tempat. Beranjaklah dari tempatmu berada dan kuasailah panggung.

Suara

Suara yang kecil tentunya akan mempersulit audience untuk mendengarkan pesan yang ingin kamu sampaikan. Tidak perlu konstan berbicara kencang sepanjang acara. Penekanan nada dan naik turunnya intonasi lebih akan membantu pesan kamu sampai dengan baik kepada audience.

Menghargai

Ini adalah hal paling basic yang bisa kalian lakukan. Hargailah orang lain jika kamu ingin dihargai. Dengan tidak menyinggung penonton, kamu akan mendapatkan respect dari penonton. Jika kamu memilih topik yang sensitif, bawakan dengan santai dan hindari kata-kata yang kasar. Berhati-hatilah dan tetap perhatikan reaksi penonton saat kamu berbicara. Dengan begini, kamu akan dapat mengetahui kapan harus lanjut dan kapan harus berhenti.

 

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →