Tujuh Teknik Bermain Drama Ala Rendra

Berikut tujuh teknik bermain drama ala Rendra.

  1. Teknik Muncul
    Seorang pemain drama pastilah yang pertama dilakukan adalah bagaimana dia memunculkan diri dengan tokoh yang diperankan dan adegan yang diharapkan dalam panggung
  2. Teknik Memberi Isi
    Sebuah dialog merupakan sesuatu yang sulit sekali ditinggalkan, kecuali pada jenis-jenis drama tertentu, tetapi secara garis besar dialog menduduki peran yang cukup vital. Dialog-dialog yang terdapat dalam naskah drama, sering kali tidak diikuti arahan detail laku atau akting pemain yang memerankannya. Pemain sering kali dituntut untuk dapat menginterpretasi maksud adegan atau dialog tersebut.
  3. Teknik Pengembangan
    Pengembangan merupakan unsur penting dalan sebuah sandiwara. Dengan dikuasainya tekni ini, pertunjukan yang tersaji tidak akan monoton atau datar. Dengan begitu, pertunjukan tidak akan membosankan dan penonton akan lebih bisa menikmati sajian drama.
  4. Teknik Membina Puncak-puncak
    Puncaklah ujung tanjakan pengembangan. Membina klimaks sama dengan membina perkembangan. Perkembangan dan klimaks memberi pengaruh keasyikan pada penonton.
  5. Teknik Timing
    Teknik timing berarti ketepatan hubungan waktu antara gerakan dan ucapan. Dalam drama ada tiga macam timing. Pertama, gerakan dilakukan sebelum ucapan; kedua, gerakan dilakukan secara bersama-sama dengan ucapan; dan ketiga, gerakan dilakukan setelah ucapan.
  6. Tempo Permainan
    Permainan drama yang disebut tempo adalah cepat lambatnya permainan. Tempo yang kurang tepat, seperti terlalu lambat atau terlalu cepat akan menghasilkan suatu pertunjukan yang kurang menarik dan cenderung membosankan atau melelahkan.
  7. Bergerak dengan Alasan
    Drama sebagai seni pertunjukan yang lebih banyak berangkat dari situasi keseharian, cenderung akan menghasilkan situasi yang tidak jauh-jauh dari kehidupan yang nyata.

Kelebihan teknik bermain drama Rendra adalah dalam dunia pertunjukan khususnya drama terdapat berbagai alternatif jalan atau cara yang dapat digunakan oleh para pemula untuk mendalami seni peran khususnya. Berbagai teknik banyak dimunculkan oleh para dramawan. Teknik-teknik tersebut merupakan hasil dari pengalaman para dramawan tersebut selama mereka mendalami dunia seni peran.

 

Source:

Laela Astuti, Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 14, No. 1, 20 Februari 2013

Share
← Prev Project Back to Works Next Project →