Plot atau Alur
Kalian pasti sudah akrab dengan istilah alur, iya kan? Baiklah. Yang paling mudah diingat adalah bahwa sebuah teater, sama dengan novel, cermen, cerpen, dan memiliki tiga jenis alur. Alur yang pertama adalah alur maju; bahwa cerita berjalan secara linear mulai dari awal hingga akhir. Alur yang kedua adalah alur mundur; bahwa cerita berjalan secara terbalik mulai dari depan sebagai pembukaan kemudian berjalan mundur hingga kembali ke depan lagi. Sementara itu, alur yang ketiga adalah alur gabungan; cerita dapat bermula dari depan kemudian mundur ke belakang lalu maju lagi. Dalam alur mundur dan alur gabungan kita mengenal istilah flashback atau Kembali ke belakang
Struktur dramatik,
Struktrur dramatic, memiliki alur sebagai berikut:
Paparan
Paparan atau eksposisi adalah sebagai berikut: ketika Anda membuka naskah drama lalu menemukan adegan-adegan yang isinya adalah pemaparan mengenai pengenalan tokoh dan suasana, Anda sedang berada di wilayah Exposition. Pada bagian ini penulis akan memperkenalkan setting atau latar belakang waktu, tempat dan suasana, demikian juga karakter atau tokoh- tokoh yang ada dalam cerita, serta memperkenalkan konflik. Saudara-saudara sekalian juga perlu tahu bahwa inti dari sebuah cerita fiksi adalah konflik. Tidak ada fiksi yang tidak punya konflik.
Tegangan
Apa itu Tegangan atau Rising Action? Suasana akan beranjak tegang ketika tokoh baik atau protagonist bertemu dengan tokoh buruk atau antagonist. Selanjutnya, penulis akan membawa Anda sekalian pada pertikaian yang muncul karena tokoh antagonist bermaksud menggagalkan semua rencana yang dibuat oleh tokoh protagonist. Silang pendapat akan terjadi. Apalagi ditambah dengan beberapa tokoh pendukung protagonist dan antagonist.
Puncakan
Apakah Anda pernah merasakan emosi yang memuncak? Jika pernah, nampaknya semua pernah mengalaminya, maka sebetulnya Anda sudah paham apa climax. Nah, dalam konteks drama juga begitu. Drama berada dalam puncak emosi tertinggi dan itu kita namakan climax. Anda sekalian dipersilahkan mengamati tayangan berikut:
Leraian
Jika Anda sudah berada dalam suasana emosi yang memuncak maka setelah itu secara berangsur-angsur turun akan muncul leraian atau antiklimaks. Untuk keperluan pengkajian drama kondisi semacam ini kita kenal sebagai falling action. Suasana dramatik yang terjadi pada bagian ini adalah sebagai berikut: ketika cerita sudah sampai pada klimaks, karakter utama telah mencapai tujuannya, apapun itu maka cerita sudah sampai pada bagian falling action. Bagian ini akan mengarah pada penyelesaian.
Penyelesaian
Tahapan terakhir yang akan Anda alami nanti, jika sudah berada di atas pentas, adalah penyelesaian atau denoument atau penyelesaian. Pada bagian ini penulis akan memperlihatkan bagaimana sebuah cerita ditutup. Jika cerita ini dibuat dalam genre tragedy maka sebagian besar dari tokoh protagonist, terutama karakter-karakter utama akan meninggal. Sebaliknya, jika cerita ini dibuat dalam genre comedy atau tragi-comedy maka seluruh karakter akan berdamai dan mereka akan hidup dalam damai selamanya.
Penokohan
Sebelum Anda sekalian bermain teater atau mengangkat sebuah naskah ke atas panggung, sutradara akan menunjukkan masing-masing dari Anda untuk memainkan satu karakter. Anda sebaiknya mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat dari karakter- karakter yang akan Anda sekalian akan mainkan. Proses tersebut kita sebut sebagai penokohan. Adapun sifat-sifat dari karakter atau tokoh yang kita mainkan adalah:
Protagonis
Kalian pasti sudah paham bahwa dalam sebuah cerita pasti ada seseorang baik yang seringkali bernasib malang. Tokoh ini yang biasanya merupakan tokoh baik yang menjadi pusat dari semua peristiwa yang terjadi dalam drama atau pertunjukan teater.
Antagonis
Kalian tentu sering menyebut tokoh jahat dalam film atau novel sebagai penjahat kan? Nah, dalam drama atau pertunjukan teater tentu saja ada tokoh semacam ini. Tokoh ini kita sebut tokoh antagonist atau tokoh buruk yang menjadi penyebab dari segala konflik yang terjadi dalam drama atau pertunjukan teater.
Selain itu kalian juga diperkenalkan pada sebutan karakter/tokoh berdasarkan banyak atau seidkitnya dialog yang dimiliki; yakni karakter/tokoh utama, karakter/ tokoh pembantu, karakter/tokoh pendukung, dan karakter/tokoh tambahan. Masing-masing karakter tersebut ada yang bersifat protagonist dan ada yang bersifat antagonist.
Latar Tempat
Kira-kira kalau Anda membuat cerita apakah perlu untuk menetapkan di mana peristiwa yang Anda karang tersebut terjadi? Kalau ya, maka ketika membaca sebuah karya sastra yang berbentuk drama maka Anda dapat membaca di mana kejadian itu berlangsung.
Latar Waktu