Dalam dunia drama, acting, atau yang serupa penonton dibedakan menjadi dua yaitu penonton umum atau penonton awam dan penonton kritis.
Dalam membaca teks sastra disebut sebagai common readers dan real readers. Penonton awam menikmati pementasan drama semata hanya untuk mecari hiburan. Sedangkan penonton kritis, menonton drama untuk keperluan kritik dan apresiasi. Penonton kritis dapat menilai baik buruknya pementasan dari segi pemeranan, artistik, dan penyutradaraan. Penonton umum senang dengan apa yang dilihat karena dapat memberi hiburan, sedangkan penonton kritis akan menilai aspek-aspek pementasan menurut kaidah pementasan. Penonton kritis disebut juga sebagai apresiator dan kritikus drama.
Penonton umum dapat bertepuk tangan, memberi aplaus ketika ada adegan lucu, seksi, menegangkan, atau konyol. Mereka juga terpukau dengan adegan yang menakjubkan dari penampilan tokoh dan paduan artistik yang terlihat di panggung. Penonton umum menikmati pertunjukan sekedar rekreasi, mencari hiburan, dan meluangkan waktu datang ke tempat pertunjukan dengan berbagai motivasi.
Penonton serius adalah para apresiator yang melakukan penilaian jalannya pertunjukan baik berkait dengan naskah maupun produksi pementasan. Dalam hubungannya dengan naskah, penonton serius memahami dengan pasti naskah drama yang dipentaskan. Bahkan mereka mengetahui aspek struktur teks seperti jalan cerita, tokoh, latar, tema dan dialog-dialog kunci dalam teks drama. Mereka juga memahami aspek teknis pementasan berkait dengan pemeranan, penyutradaraan, dan artistik pertunjukan.
Penonton serius tidak akan terlambat datang ke gedung pertunjukan dan akan pulang setelah selesai pertunjukan berakhir. Mereka biasanya juga akan berdiskusi dalam kegiatan evaluasi pertunjukan pada teater kampus dan teater amatir, termasuk teater yang hadir karena kegiatan kurikuler menempuh matakuliah kajian drama. Mereka akan memberi masukan-masukan aspek penggrapanan naskah, pemeranan, penyutradaraan, dan artistik pertunjukan. Mereka juga menulis kritik teater dalam sebuah pertunjukan di media massa cetak rubrik budaya. Termasuk kategori penonton serius adalah kritrikus sastra, kritikus teater, dosen sastra, mahasiswa seni dan pertunjukan, peminat sastra dan pertunjukan, mahasiswa teater, musik, senirupa dan mahasiswa yang fokus pada persoalan sastra, budaya, dan teater.
Penonton serius akan memahami berbagai tempat gedung pertunjukan, agenda pementasan teater, komunitas teater, dan terlibat pada masalah sastra, budaya, dan khususnya teater. Mereka juga memiliki jaringan pekerja sosial, budaya, dan teater di berbagai kota. Mereka juga terlibat dalam berbagai pelatihan teater, pementasan teater, dan apresiasi teater. Mereka juga terlibat dalam pengembangan jaringan budaya di masyarakat
Source:
Suroso, Drama Teori dan Praktik Pementasan, Yogyakarta: Penerbit Almatera, 2015