Untuk menghindari kedua permasalah ini, maka anda harus menghindari diri dari tekan fisik umum, khususnya belajarlah merilekskan rahang dan lidah. Kemudian nuka tenggorokan dan mulut, sehingga suara keluar melalui tenggorokan dan mulut, bukan melalu daerah hidung yang membuat anda sengau.
Ketegangan telah menjadi bagian dari kehidupan modern. Mulailah hitung alasan yang menyebabkan anda tegang, diantaranya sebagai berikut:
Jika anda membiarkan kepa menggantung pada leher, anda tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukannya. Namun dapatkah anda membuat lidah rileks? Berdirilah di depan kaca dan periksa, dapatkah membiarkan lemas, sama sekali tidak tegang, istirahat dengan mengantuk di dasar mulut? Kebanyakan orang tidak dapat melakukannya. Mungkin menegang, mengerut, memutar ke belakang, atau mungkin serong ke kiri.
Sekarang dengan rahang lidah yang benar-benar rileks, katakan “la, la, la, la”, seolah anda sedang menimang bayi, ketgangan itu akan segera hilang.
Kalimat-kalimat yang memilih kata dengan permulaan huruf “W” juga membantu orang yang bila berbicara seperti menggumam. Huru “W” membuat bibir anda hidup. Dengan alasan yang tidak jelas, bibi pria cenderung lebih malas bergerak dibanding bibir wanita. Biasanya bibir yang malas dan oto yang bergerak dengan malas, jika berhubungan paling tidak berdampingan. Orang yang ketika berbicara seperti mengumam tampak seperti membuang keutuhan suku kata dari kata-katanya, “sebentar” menjadi “entar”, kata tidak tahu menjadi au.
Cara terbaik untuk menyembuhkan dengan mengucapkan kata yang memiliki banyak suku kata dengan perlahan-lahan. Dengan dukungan pernapasan penuh, yakinkan bahwa anda mengucapkan setiap suku kata sebagaimana mestinya.
Suara bernada tinggi merupakan kekurangan serius bagi orang bisnis. Tidak hanya merugikan, tetapi juga kekurangan kekuasaan. Bagi wanita, akan seperti suara kapur menderit di papan tulis. Nah, pertanyaannya bagaimana merendahkan suara kita? Nada suara dan resonansi yang rendah biasanya berkaitan
Perhatikan hal berikut ini: